Minggu, 26 Februari 2012

Apa itu Bakteri Asam Asetat?


Bakteri Asam Asetat
Karakteristik
            Salah satu contoh dari bakteri asam asetat adalah Acetobacter. Di bawah ini akan dijelaskan klasifikasi ilmiah Acetobacter, yakni sebagai berikut :
Kingdom          : Bacteria
Phylum            : Proteobacteria
Class                : Alpha Proteobacteria
Order              : Rhodospirillales
Family             : Acetobacteraceae
Genus              : Acetobacter
Type Species   : A. aceti
                          A.cerevisiae
                          A.cibinongensis

  • Bakteri asam asetat berbentuk batang pendek yang mempunyai panjang 2 mikron dengan permukaan dinding yang berlendir.
  • Merupakan bakteri gram negative dengan tidak membentuk endospora maupun pigmen.
  • Bakteri asam asetat merupakan bakteri aerobic.
  • Suhu optimum pertumbuhan bakteri asam asetat adalah 300C.
  • Media pertumbuhannya adalah mannitol agar atau mannitol broth.
  • pH pertumbuhan optimal bakteri ini adalah 6,0 dengan kisaran pH 5,0 – 7,0 dan etanol yang ada akan dioksidasi menjadi asam asetat pada pH 4,5.
  • Mekanisme fermentasi asam asetat dibagi menjadi dua yaitu fermentasi alcohol dan fermentasi asam asetat.
Fermentasi Asam Asetat
             Asam asetat merupakan cairan yang tidak berwarna dengan bau asam yang tajam. Asam asetat mempunyai berat jenis 1,049 dan titik didih 118,10C pada tekanan 1 atm. Daya larut yang dimiliki sebanding dengan air, alcohol, gliserol, eter pada suhu kamar. Asam asetat tidak dapat larut pada karbon disulfat.
             Pembuatan asam asetat secara fermentasi dilakukan dalam dua tahap, yaitu fermentasi alcohol dan fermentasi asam asetat oleh bakteri asam asetat pada larutan yang mengandung alcohol.
             Fermentasi asam asetat sangat tergantung pada kadar alcohol substrat dan aerasi. Bila kadar alcohol 14% atau lebih maka akan terbentuk suatu lapisan zooglea yang dapat mengakibatkan sukarnya proses oksidasi sehingga tidak semua alcohol dapat teroksidasi menjadi asam asetat. Bila kadar alcohol kurang dari 2% maka ester dan asam asetat yang terbentuk akan teroksidasi menjadi asam, air, dan karbon dioksida. Pada substrat dari air kelapa alcohol yang baik tidak lebih dari 6% dengan aerasi sekurang-kurangnya 0,08 vvm.
Tahapan reaksi enzimatis yang terjadi adalah sebagai berikut :
·         Etanol + oksigen    etanol degidrogenase        asetaldehid + air

·         Asetaldehid + oksigen     asetaldehid hidrolase        hidratasetat

·         Hidratasetaldehid + O2      aldehid hidrogenase        asam asetat

Mekanisme fermentasi asam asetat dibagi menjadi dua, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam asetat. Pada fermentasi alkohol, mula-mula gula yang terdapat pada bahan baku diubah oleh khamir menjadi alkohol dan CO2, yang berlangsung secara anaerob. Setelah alcohol dihasilkan maka segera dilakukan fermentasi asam asetat, dimana bakteri asam asetat akan mengubah alkohol menjadi asam asetat secara aerob. Setelah terbentuk asam asetatmaka fermentasi harus segera dihentikan supaya tidak terjadi fermentasi lebih lanjut oleh bakteri pembusuk, yang dapat menimbulkan kerusakan. Secara teoritik dari 1 g glukosa akan dihasilkan 0,5 g etanol yang kemudian akan diubah menjadi 0,67 g asam asetat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fermentasi Asam Asetat
            Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses fermentasi asam asetat antara lain adalah sebagai berikut :
  • Suhu
  • pH
  • Konsentrasi inokulum
  • Kecepatan aerasi
  • Konsentrasi etanol
  • Dll
Aplikasi Bakteri Asam Asetat

  • Acetobacter aceti. Bakteri ini penting dalam produksi asam asetat, yang mengoksidasi alkohol sehingga menjadi asam asetat. Banyak terdapat pada ragi tapai, yang menyebabkan tapai yang melewati dua hari fermentasi akan menjadi berasa masam.
  • Acetobacter xylinum. Bakteri ini digunakan dalam pembuatan nata de coco. Xylinum mampu mensintesis selulosa dari gula yang dikonsumsi. Nata yang dihasilkan berupa pelikel yang mengambang dipermukaan substrat.
  • Beberapa bakteri asam asetat seperti Acetobacter xylinum, A. aceti, A. pasteurianus, dll berperan dalam pembuatan kombucha atau yang lebih akrab dikenal dengan jamur teh, atau jamur dipo adalah fermentasi the menggunakan campuran kultur  bakteri dan khamir sehingga diperoleh citarasa asam dan terbentuk lapisan nata.

1 komentar: